OUTLINE
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
PRAKTIKUM KIMIA ASAM DAN BASA
i.
IDENTITAS : KELOMPOK 1 :
·
Maula Seftiani
·
Tarsidin
·
Saepulloh
ii.
Tanggal praktikum
: selasa, 24 februari 2015
iii.
Tujuan praktikum
Mengetahui
jenis larutan , apakah larutan
termasuk asam,basa atau netral
menggunakan kertas pH universal.
iv.
Alat dan bahan
·
Tabung reaksi
·
Rak tabung reaksi
·
Pipet tetes
·
Kertas pH universal
·
Indikator warna pH
·
Air cuka
·
Air bersoda
·
Larutan air garam
·
Larutan air sabun
·
Larutan gula
v.
Dasar teori
Asam secara umum
merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan
larutan denga pH lebih kecil dari 7. asam adalah suatu zat yang dapat memberi
proton(ion H+) kepada zat lain (yang disebutbasa), atau dapat menerima pasangan
electron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam
reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat
Secara umum,
asam memiliki sifat sebagai berikut:
1. masam ketika
dilarutkan dalam air.
2. asam terasa menyengat
bila disentuh, dan dapat merusak kulit, teruma bila asamnya asam pekat.
3. asam bereaksi hebat
dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam.
4. asam, walaupun tidak
selalu ionic merupakan cairan elektrolit.
Basa adalah zat-zat
yang dapat menetralkan asam. Secara kimia, asam dan basa saling berlawanan.
Basa yang larut dalam air disebut alkali. Jika zat asam menghasilkan ion
hidrogen (H+) yang bermuatan positif, maka dalam hal ini basa mempunyai arti
sebagai berikut. maka ketika suatu senyawa basa di larutkan ke dalam air, maka
akan terbentuk ion hidroksida (OH-) dan ion positif menurut reaksi sebagai
berikut. Ion hidroksida (OH-) terbentuk karena senyawa hidroksida (OH) mengikat
satu elektron saat dimasukkan ke dalam air.
Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:
·
Kaustik
·
Rasanya pahit
·
Licin seperti sabun
·
Nilai pH lebih dari air suling
·
Mengubah warna lakmus merah menjadi biru
·
Dapat menghantarkan arus listrik
Garam
Orang mengalami
sakit perut disebabkan asam lambung yang meningkat. Untuk menetralkan asam
lambung (HCl) digunakan antacid. Antacid mengandung basa yang dapat menetralkan
kelebihan asam lambung (HCl).
Umumnya zat-zat
dengan sifat yang berlawanan, seperti asam dan basa cenderung bereaksi
membentuk zat baru. Bila larutan asam direaksikan dengan larutan basa, maka ion
H+ dari asam akan bereaksi dengan ion OH- dari basa membentuk molekul air.
H+ (aq) + OH- (aq) —> H2O (ℓ)
Asam Basa Air
Karena air bersifat netral, maka reaksi asam dengan basa disebut
reaksi penetralan.
Ion-ion ini
akan bergabung membentuk senyawa ion yang disebut garam. Bila garam yang
terbentuk ini mudah larut dalam air, maka ion-ionnya akan tetap ada di dalam
larutan. Tetapi jika garam itu sukar larut dalam air, maka ion-ionnya akan
bergabung membentuk suatu endapan. Jadi, reaksi asam dengan basa disebut juga
reaksi penggaraman karena membentuk senyawa garam.
Mari kita simak contoh reaksi pembentukan garam berikut!
Asam + Basa —> Garam + Air
Asam klorida + Natrium hidroksida —> Natrium klorida + air
HCl (aq) + Na OH (aq) —> Na Cl (aq) + H2O (ℓ)
Asam Basa Garam Air
Walaupun reaksi
asam dengan basa disebut reaksi penetralan, tetapi hasil reaksi (garam) tidak
selalu bersifat netral. Sifat asam basa dari larutan garam bergantung pada
kekuatan asam dan basa penyusunnya.
Garam yang
berasal dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral, disebut garam normal,
contohnya NaCl dan KNO3. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah
bersifat asam dan disebut garam asam, contohnya adalah NH4 Cl. Garam yang
berasal dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa dan disebut garam basa, contohnya
adalah CH3COONa.
Contoh asam
kuat adalah HCl, HNO3, H2SO4. Adapun KOH, NaOH,
Ca(OH)2 termasuk basa kuat.
Indikator
universal merupakan campuran dari beberapa idikator yang memiliki perubahan
warna berbeda, sehingga semua perubahan warna itu menyatu dan sebagai hasilnya,
indicator universal ini memilki perubahan dari
merah-jingga-kuning-hijau-biru-nila-ungu-atau disingkat mejikuhubiniu.
Indikator
Perubahan Warna
Trayek pH
Metil merah
Merah-kuning
4,2 – 6,3
Metil jingga
Merah-kuning
3,1-4,4
Bromtimol biru
Kuning-biru
6,0-7,6
fenolftalein
Tak berwarna-merah
8,3-10,0
Cara
menggunakan indicator universal bentuk kertas, adalah dengan cara mencelupkan
kertas tersebut dalam larutan yang hendak kita ketahui pH-nya. Sedangkan, jika
menggunakan indicator universal bentuk larutan adalah dengan cara memasukkan
atau meneteskan larutan indicator universal ke dalam larutan yang hendak kita
ketahui pH-nya. Warna yang terbentuk kemudian dicocokkan/ dibandingkan dengan
warna standar yang sudah diketahui nilai pH-nya. Dengan mengetahui nilai pH
maka dapat ditentukan apakah larutan bersifat asam, basa atau netral.
vi.
Urutan kerja
Ø
persiapan
·
siapkan diri terlebih dahulu sebelum
memulai praktik
·
siapkan alat tulis untuk menulis
hasil
·
bersihkan tempat praktik agar hasil
praktik tidak terganggu
·
siapkan alat dan bahan praktik
Ø
cara kerja
·
masukan masing-masing larutan
kedalam tabung reaksi menggunakan pipet tetes yang sudah di tandai dengan nama
larutan masing-masing.
·
Letakkan tabung reaksi yang sudah
terisi larutan kedalam rak tabung reaksi
·
Potong-potong kertas pH universal
menjadi beberapa bagian agar menjadi lebih banyak dan tidak terbuang-buang
·
Masukan kertas pH universal kedalam
masing-masing larutan. Lihat perubahan warna dan sesuaikan warna pada indikator
warna pH, lalu catat angka perubahan warna. (kertas pH universal selalu di
ganti untuk masing-masing larutan).
vii.
Data hasil pengamatan
pH larutan di
uji berdasarkan kertas pH universal
No
|
Nama larutan
|
Warna
|
Kertas pH
universal
|
Sifat larutan
|
1
|
Larutan sabun
|
Hijau
|
8
|
Basa
|
2
|
Larutan garam
|
Kuning
|
5
|
Netral
|
3
|
Larutan gula merah
|
Kuning
|
5
|
Netral
|
4
|
Larutan gula putih
|
Kuning
|
6
|
Netral
|
5
|
Larutan cuka
|
Merah
|
3
|
Asam
|
6
|
Larutan soda
|
Kuning
|
5
|
asam
|
viii.
Analisis data
Setelah
mengamati percobaan dari praktikum ini kami mencoba menganalisis data yang terkumpul
dengan membandingkan Data praktikum ini dengan data dari berbagai sumber.Berikut hasil analisis saya :
·
Larutan sabun mempunyai pH > 7
bersifat basa
·
Larutan garam mempunyai pH < 7
·
Larutan gula merah dan putih
mempunyai pH < 7
·
Larutan cuka mempunyai pH < 7
bersifat asam
·
Larutan soda mempunyai pH < 7
bersifat asam
Terdapat
beberapa kesalahan yang kami dapat dari hasil praktikum tersebut dan berikut
hasilnya :
·
Larutan garam, gula merah dan gula
putih memiliki indikator pH < 7 yang di sebut asam. Padahal seharusnya
bersifat netral ( pH=7)
ix.
Kesimpulan
·
Larutan yang mempunyai pH kurang
dari 7 berarti larutan tersebut bersifat asam
·
Larutan yang mempunyai pH lebih dari
7 berarti larutan tersebut bersifat basa
·
Kertas pH universal dicelupkan pada
larutan air sabun mempunyai pH > 7 yang berarti larutan tersebut bersifat
basa.
·
Pada larutan air garam, gula merah
dan gula putih mempunyai pH = 7 yang berarti
larutan tersebut bersifat netral.
·
Pada larutan cuka dan soda mempunyai
pH < 7 yang berarti larutan tersebut bersifat asam.
x.
Daftar pustaka
·
Bapak zaenal millah
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar