Minggu, 19 Oktober 2014

resensi senja di alexandria :)

Sekilas tentang isi buku
“Di mana pun kau berada saat ini, pulanglah...! Pasir ini, pantai ini, angin ini, senja merah ini, dan aku selalu menanti kehadiranmu….”
***
Dalam bayangan eksotisme Alexandria—kota yang telah melewati rute beberapa peradaban besar: Yunani, Romawi, Bizantyum, dan Islam—Zhaedy dan Khalida mengikrarkan cinta agung mereka.  
Di tengah hamparan ilmu pengetahuan Alexandria—kota yang menyimpan naskah Homer, Eratos, Sophocles, Euripides, dan Aristhophanes—Zhaedy dan Khalida menyanyikan kidung cinta agung mereka.
Dan, di dalam barisan para maestro ilmuwan yang lahir di era Alexandria—Archimides, Aristarchus, Herophilus, Euclides, Erasthostenes, Kalimakhus, dan Hypatia—Zhaedy dan Khalida memahat cinta agung mereka.
    Sungguh, betapa dahsyatnya gelora cinta yang menimpa kedua anak manusia ini. Menggetarkan dan sangat menyentuh hati!
    Zhaedy, putra seorang duta besar terhormat Indonesia untuk  Mesir dan Khalida, putri seorang TKW sederhana, dipertemukan di sana dengan benih-benih perasaan yang tiba-tiba tumbuh di hati mereka.
    Lantas, apa yang terjadi saat Khalida mengalami kecelakaan dan menyebabkan mereka harus berpisah untuk selamanya?
    Novel bergaya lembut, sendu, dan penuh haru biru ini bakal mengungkap sebuah rahasia hidup tentang cinta dan perpisahan dengan cara yang demikian memikat. 
    Sangat layak untuk Anda baca!

“…Di sinilah cinta itu menemukan getarannya, di senja merah Alexandria. Mereka mengikrarkan sebuah cinta yang sederhana namun agung. Cinta yang tidak meminta, cinta yang tidak dimaknai dengan bahasa, dan cinta yang tidak dibelenggu warna.”

http://www.divapress-online.com/product/view/687/senja_di_alexandria.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar